Simak Rahasia Berpikir pada Manusia Sangat Penting
Manusia adalah makhluk berpikir, sangat banyak rahasia yang terjadi pada saat berpikir. Proses berpikir manusia hanya mengenal dampak dari seseoang itu telah melakukan proses berpikir. Banyak faktor yang memengaruhi manusia dapat berpikir secara normal. Pemikiran normal pada manusia berdampak terhadap sistem kehidupan, yang buruk maupun kebaikan. Secara ilmu pengetahuan faktor yang menganggu seseorang mampu berpikir normal dicirikan oleh faktor kognitif, faktor emosi, faktor perilaku, bahkan faktor fisik manusianya itu sendiri.
Pemikiran spiritual pada diri manusia penting untuk mengawal bahwa hidup tidak hanya berkaitan dengan masalah duniawi, tetapi meyakini ada kekuatan di luar dirinya. Kekuatan itu menjadi penentu seluruh aktivitas hidupnya karena menjadi motivasi hidup. Karena pemikiran spiritual berorientasi kepada hukum alam yang diciptakan oleh yang Maha Pencipta.
Keajaiban berpikir pada manusia yaitu dapat berkomunikasi dengan makhluk gaib bahkan bekerja sama. Keajaiban berpikir juga mampu menyelesaikan permasalahn dalam hidup orang lain. Seperti orang pinter, dukun, kiai, dan lain sebagainya yang terjadi dalam kehidupan saat ini. Orang yang meminta bantuan lahir kepada orang pinter tidaklah musyrik selama otak dan hatinya percaya kepada Allah bahwa semua itu hanya kekuasaan Allah, bukan karena manusia. Sama halnya ketika sakit dan kita datang ke dokter. Memang perilaku ini sangat rentan perbuatan syirik jika dilakukan oleh orang yang terlalu pendek jangkauan pemikirannya.
Hampir illmuan sepakat bahwa proses berpikir melibatkan otak yang memiliki jumlah sel. Interaksi sel-sel itu menyebabkan timbulnya energi listrik yang mampu menggerakan sel lain di luar otak pada organ lain. Akan tetapi hasil penelitian kedokteran menunjukkan bahwa jantung memiliki energi listrik yang lebih besar dibanding otak. Fungsi jantung sebagai alat berpikir yaitu pemikiran spiritual. Setiap gerakan aktivitasnya sebagai hasil kerja otak disinergikan dengan kerja jantung melahirkan sifat dan ciri manusia yang sejati.
Banyak ahli yang merumuskan tentang pandangan berpikir. Berpikir pada mulanya dikemukakan oleh John Dewey (1961), berpikir sebagai hal yang mendasar seseorang saat memberika keputusan dengan penuh pertimbangan. Menurut wahidin (2004) mendefinisikan berpikir sebagai proses mental yang kompleks yang melibatkan otak (pikiran), hati/jantung (kebenaran), dan rasa (pertimbangan) untuk membentuk satu keputusan. Jadi keterampilan berpikir sebagai satu kecakapan menggunakan pikiran untuk mencari makna dan pemahaman terhadap sesuatu. Hasil dari proses itu, kemungkinan terbentuknya berbagai ide, ciptaan, dan pertimbangan yang wajar untuk membuat keputusan dan menyelesaikan masalah dapat dilakukan. Kemudian, ia mungkin pelajar untuk melakukan refleksi terhadap proses yang dialami.
Persepsi merupakan bagian dari produk proses berpikir. Persepsi yang timbul pada seseorang yang dihasilkan dari proses berpikir yang benar akan menghasilkan persepsi yang benar. Persepsi perlu dibangun oleh setiap orang karena persepsi yang benar (objektif, adil, ikhlas, tidak sentimen) merupakan tuntutan kebiasaan masyarakat untuk membangun lingkungan berperadapan manusia.
Berpikir integratif hakikatnya sebagai wilayah berpikir, berkomunikasi, dan berperilaku. Perilaku yang didasarkan dari pemikiran terintegrasi mencerminkan keselarasan dan keseimbangan. Pemikiran yang berpandangan bahwa Alquran sebagai sumber sains dan pengetahuan spiritual, memiliki makna integrasi. Alquran dapat memberi inspirasi pengetahuan pada manusia tentang ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Prinsip-prinsip sains dalam Alquran selalu dikaitkan dengan pengetahuan metafisika dan spiritual. Contoh inspirasi yang diarahkan Alquran tentang waktu, mengapa manusia penting dengan waktu maka manusia menemukan teori relatifitas.
Berpikir bermakna merupakan berpikir yang menggunakan jantung sebagai pengawal kebermaknaan berpikir pada manusia. Bukan hanya otak saja tetapi dari seberapa besar orang menggunakan jantung sebagai bagian proses berpikir. Rasa merupakan komponen yang penting karena rasa itu sebagai fungsi kontrol yang dapat memberikan nilai kemanusiaan. Serta karakter dan ciri manusia juga ditentukan oleh spirit kemanusiaan yang ada sebagai potensi diri manusia.