Langkah Model Pembelajaran Networked Serta Kelebihan dan Kekurangan Networked
Model pembelajaran
networked merupakan model pembelajaran yang berupa
kerjasama antara pendidik
dengan peserta didik dalam mencari data, keterangan, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan mata
pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya, sehingga
peserta didik secara tidak langsung mencari tahu hal tersebut dari berbagai
sumber. Sumber dapat berupa saluran radio, TV, buku bacaan, internet, ataupun seseorang yang menurutnya
dianggap ahli seperti orangtua, guru dll. Peserta
didik memperluas wawasan belajarnya sendiri karena termotivasi
belajar dan rasa ingin
tahunya yang besar dalam dirinya.
Model Networked merupakan rancangan kurikulum yang
memiliki unsur filosofi. Apabila
dilaksanakan dalam sebuah pembelajaran maka akan memberikan bekal kepada siswa
untuk mampu menyaring (memilih) seluruh kegiatan belajar melalui keahlian dan kemampuan membuat hubungan dalam dan mampu memandu ke kerja luar dari para ahli di lapangan atau mata pelajaran yang terkait.
Model networked dirancang bertujuan untuk
memadukan pembelajaran yang mengandalkan kemungkinan pengubahan konsepsi,
bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah
siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda.
Model pembelajaran ini merupakan
model yang sesuai untuk menyajikan motivasi kepada peserta didik. Tutor atau
mentor sering menyarankan model networked untuk
memperluas cakrawala para pelajar atau memberikan perspektif yang diperlukan.
Adapun langkah-langkah pengembangan model networked adalah:
- Menganalisis KI (Kompetensi inti) dan KD (Kompetensi Dasar) pada kurikulum yand ijalani sekarang di setiap mata pelajaran.
- Menentukan keahlian yang telah disesuaikan dengan minat dan hal yang disukai siswa, kemudian dipadukan dengan mata pelajaran dengan keahlian yang diinginkan siswa.
- Menentukan kompetensi dasar dan kompetensi inti.
- Menentukan indikator-indikator yang akan di kembangkan pada setiap aspek kemampuan.
- Mendesain model networked sekreatif mungkin sesuai dengan minat siswa.
- Model hasil rancangan dimasukan dalam RPP.
Adapun kelebihan dari model pembelajaran ini antara lain:
- Pendekatan pembelajaran model ini sangat alami dan pro-aktif, dengan model ini pesera didik mampu memulai pencarian dan menelusuri jalan yang baru dia temukan dengan kemampuan dan motivasi dari dalm dirinya sendiri.
- Peserta didik dapat mengetahui proses informasi atau mata pelajaran yang nyata, serta ketrampilan atau konsep-konsep baru lainnya.
- Peserta didik pula dirangsang dan di stimulus dengan informasi yang relevan, keterampilan, atau konsep yang diberikan di sepanjang proses pembelajaran.
- Keberhasilan model ini tidak dapat dipaksakan karena keberhasilannya harus muncul dari dalam diri masing-masing peserta didik (Sudjana.2004).
Sedangkan Kekurangan dari model ini antara lain:
- Materi yang di diajarkan jangkauannya terlalu luas dikarenakan minat yang bermacam-macam sehingga sulit untuk dipahami.
- Titik keberhasilan yang berpusat pada motivasi siswa, seringkali mendapat hambatan, dikarenakan motivasi siswa yang terkadang berubah.
- Terlalu banyak ide yang keluar sehingga tidak focus akan materi yang diajarkan.
- Perhatian siswa saat menggunakan model pembelajaran jaringan kurang konsentrasi sehingga tidak efektif.