Saturday, February 16, 2019

Peranan Logika dalam Argumen Deduktif dan Argumen Induktif Beserta Contohnya

Peranan logika dalam argument deduktif yaitu kegiatan penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan yang umum untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih khusus. Pada umumnya, logika deduktif didapatkan melalui metode Sillogisme yang dicetuskan oleh Filosof Klasik, Aristoteles. Silogisme terdiri dari premis mayor yang mencakup pernyataan umum, premis minor merupakan pernyataan tentang hal yang lebih khusus, dan kesimpulan yang menjadi penyimpul dari kedua penyataan sebelumnya. 

Dengan demikian, kebenaran dalam silogisme atau logika deduktif ini didapatkan dari kesesuaian antara kedua pernyataan (premis mayor dan minor) dengan kesimpulannya. Tampaklah pada kita bahwa ‘S’ merupakan huruf pertama perkataan ‘Subjek’ dan ‘P’ merupakan huruf pertama perkataan ‘Predikat’. Dari pernyataan-pernyataan semacam itu, kita dapat memilah empat cara pokok untuk mengatakan sesuatu dari setiap atau sementara subjek yang dapat diterapi simbol ‘S’. Contoh membuat silogismus sebagai berikut:
Semua makhluk hidup memerlukan udara                  (Premis mayor)
Rara adalah makhluk hidup                                       (Premis minor)
Jadi Rara memerlukan udara                                      (Kesimpulan)

Kesimpulan yang diambil bahwa si Rara memerlukan udara adalah sah menurut penalaran deduktif, sebab kesimpulan ini ditasrik secara logis dari dua permis yang mendukungnnya. Pertanyaan apakah kesimpulan itu benar maka dapat dipastikan bahwa kesimpulan yang ditariknya juga adalah benar. Mungkin saja kesimpulan itu salah, meskipun kedua premisnya benar, sekiranya cara penarikan kesimpulannya adalah tidak sah. Dengan demikian maka ketepatan penarikan kesimpulan tergantung dari tiga hal yakni kebenaran premis mayor, kebenaran premis minor dan keabsahan pengambilan kesimpulan.

Peranan logika dalam argument induktif yaitu kegiatan penarikan kesimpulan melalui logika dimulai dari kasus yang khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih umum/general. Logika induktif memiliki berbagai guna bagi kegiatan berfikir ilmiah kita, antara lain: Bersifat ekonomis bagi kehidupan praksis manusia. Dengan logika induktif kita dapat melakukan generalisasi ketika kita mengetahui/menemui peristiwa yang sifatnya khas/khusus. Logika Induktif menjadi perantara bagi proses berfikir ilmiah selanjutnya. Dalam deduksi kesimpulannya hanya bersifat probabilitas berdasarkan atas pernyataan-pertanyaan yang telah diajukan. 

Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Umpamanya kita mempunyai fakta bahwa kambing mempunyai mata, gajah mempunyai mata, demikian juga dengan singa, kucing, dan berbagai binatang lainnya. Dari kenyataan–kenyataan ini kita dapat menarik kesimpulan yang bersifat umum yakni semua binatang mempunyai mata.
Comments


EmoticonEmoticon