Thursday, February 7, 2019

Makna dari Ketidakseimbangan di Dalam Keseimbangan Sains

Sebuah ketidaksetimbangan di dalam keseimbangan contohnya air di dalam ember yang diaduk-aduk, akan memunculkan ketidakseimbangan lokal di dalam ember seiring dengan kuatnya adukan. Tetapi perhatikanlah embernya stabil. Ketidakseimbangan terjadi di dalam keseimbangan yang lebih besar. Sebaliknya, ember itu bisa juga diputar-putar menjadi tidak stabil, dengan tetap menjaga keseimbangan air di dalam ember agar tidak tumpah. Contoh-contoh lainnya seperti dinamisnya gerakan aliran darah dan berbagai kelenjar di dalam tubuh, gerakan penumpang di dalam mobil, milyaran manusia di planet bumi, planet-planet di dalam tata surya, dan lain-lain. Jadi sebuah keseimbangan tidak harus menunggu seluruh ketidakseimbangan di dalamnya berakhir. Keseimbangan alam semesta sesungguhnya tidak perlu menunggu habisnya entropi, dimana alam semesta menjadi sepi tak ada peristiwa apapun. 

Apakah seluruh ketidaksetimbangan jika dijumlahkan akan menjadi tambah tidak setimbang. Jawabnya belum tentu bergantuk pada simpangan ketidakseimbangan. Jika sebuah bandul menyimpang ke kanan dan ke kiri, maka jumlah simpangan itu akan menjadi nol di titik setimbangnya. Dengan kata lain, jumlah integral dari ketidakseimbangan lokal tidak harus semakin kacau. Tetapi bisa menjadi nol dalam skala yang lebih besar. Karena gaya bukanlah besaran skalar, melainkan vektor yang punya arah. Begitulah keadaan alam semesta keseimbangan holistiknya justru merupakan hasil integral dari seluruh ketidakseimbangan lokalnya. 

Dalam QS. Faathir (35): 41 artinya sesungguhnya Allah menahan (gerakan) langit dan bumi supaya jangan lenyap. Dan sungguh jika keduanya akan lenyap yidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. Berdasarkan buku ini misalnya ada lima buah galaksi yang berjajar dan semua galaksi itu bergerak menjauh dengan kecepatan konstan sampai mencapai jarak dua kali. Pertambahan kecepatan sebenarnya konstan di semua galaksi. Tetapi karena dipengaruhi jarak pengamatan yang berbeda, seakan-akan terjadi kecepatan dahsyat di jarak yang semakin jauh. Kecepatan dahsyat itu sebenarnya bersifat semu disebabkan oleh posisi pengamat. 

Jadi kesetimbangan dalam Al-Quran adalah tempat yang menghasilkan makhluk cerdas seperti manusia karena tempat tersebutpun akan menjadi seimbang. Namun ada yang lebih tinggi lagi dari itu yaitu makhluk yang berakhlak mulia seperti Nabi Muhammad SAW prestasi tertinggi alam semesta ini dari pada manusia lain seperti Karl Marx, Plato, Einstein dan lain-lain. Yang jelas Nabi Muhammad dan para rasul lainnya tujuan dari terbentuknya alam semesta ini.
Comments


EmoticonEmoticon