Saturday, February 2, 2019

Integrasi Antara Sains dan Agama dalam Tata Kehidupan Modern

Hakikat manusia sebagai makhluk berubah dan berpikir. Dimana terjadi perubahan lingkungan maupun perubahan pada dirinya sendiri. Manusia setiap saat dapat berubah pikiran, perasaan, keyakinan, perilaku, dan sebagainya. Perubahan pola berpikir juga dapat mengubah paradigma dan falsafah hidupnya. Akibatnya dari sebuah perubahan diri manusia yaitu pola berpikir, yaitu pemikiran sains dan pemikiran spiritual. Manusia sebagai makhluk yang sangat istime, maka manusia yang memiliki pikiran berperan penting penentu baik buruknya alam, sedangkan alam sebagai media zaman. Oleh karena itu, zaman memengaruhi pikiran manusia, dan sebaliknya manusia membuat zaman itu sendiri. 

Perubahan kebiasaan berpikir atau mindset sudah menjadi realitas pada manusia disebut sebagai disfalsifikasi konsep integrasi. Kosep integrasi menjadi dasar pemikiran sains dan agama berada dalam pemikiran kaum intelektual muslim. Perkembangan ilmu pengetahuan, sains, teknologi dan informasi yang sangat cepat dibandingkan perkembangan pemikiran manusia tentang sains dan agama, maka menyebabkan kenyataan hidup mempengaruhi tata kehidupan modern. Sebagai contoh 40 tahun yang lalu manusia tidak memiliki ketergantungan yang tinggi pada sains, karena waktu itu secara operasional belum berkembang. Sekarang cara berpikir manusia modern sulit dipisahkan dari sains, dan merupakan bagian dari perilaku. Misalnya salah satu produk sains yaitu teknologi komunikasi berupa hand phone, alam komunikasi yang dibawa kemanapun. Serta banyak contoh peran sains dan teknologi dari berbagai bidang.

Pemikiran sains saat ini sudah wujud sebuah ilmu, sebagai produk, proses, maupun proses berpikir manusia. Pemikiran sains lebih mengutamakan logika, realitas, dan keyakinan terhadap Tuhan yang mahakuasa dibandingkan perasaan dan intuisi. Kekuatan pemikiran sains terletak pada kekuatan otak jantung dan rasa yang dilakukan secara sinergi. Dalam konteks integrasi, pemikiran sains sejalan dengan pemahaman yang benar terhadap agama islam. 

Islam sebagai agam merupakan cara hidup, cara berpikir, dan bertindak. Apabila manusia berbuat baik maka akan diberi balasan dari Allah serta maha pengampun dan maha penyayang kepada makhluknya yang berbuat tidak baik asal ia bertaubat. Saat ini manusia terkadang antar manusia tidak berbuat baik, sehingga unsur kemanusiaan hampir menghilang. Ditinjau dari perspektif berpikir sains, berarti belum berpikir secara sinergi atau berkaitan menggunakan otak, jantung, dan rasa. Pemikiran itu masih terkotak atau berdiri sendiri. Antara otak sebagai pusat dangaturan semua aktivitas organ lainnya. Bagian dari fungsi otak kiri sebagai keyakinan dan pemahaman manusia, inilah kehidupan saat ini. Jadi pemahaman agama sebagai bagian dari kerja jantung dan rasa tidak difungsikan dengan baik, serta tidak dimanfaatkan secara maksimal. 

Kebutuhan manusia saat ini tidak dapat lepas dari sains. Sains merupakan ciri kehidupan manusia modern. Jadi manusia sebagai bagian dari alam, tidak dapat melepaskan diri dari perkembangan dan peradaban manusia yang sedang berkembang akibat dari pemikiran manusia itu sendiri.
 
Saat ini dunia informasi sudah begitu membantu manusia dalam melakukan komunikasi, melakukan adaptasi, dan upaya mempertahankan diri dalam tata kehidupan manusia modern. Contohnya manusia dapat melakukan berbagai transaksi dalam kehidupan, seperti transaksi perdagangan, politik, sosial, dan budaya, dengan komunikasi pesan singkat atau suara yang dilakukan dimana saja. Oleh karna itu, manusia baik baik, yang mindset manusia dikaitkan dengan hukum Tuhan, maka hakikat sains yang sebenarnya dapat meningkatkan keimanan seseorang. Sayang, saat ini manusia yang berpikir buruk dan tidak mengaitkan dengan hukum Tuhan maka melemahnya keimanan seseorang. Sehingga sebagian manusia sedang mengalami disfalsifikasi konsep integrasi.

Persepsi merupakan bagian penting dalam pemikiran dan tindakan seseorang. Persepsi dapat membangun mindset, persepsi dapat membawa pemikiran seseorang kepada tindakan yang positif maupun negatif. Perilaku modern saat ini, disebabkan karena persepsinya terhadap makna hidup. Contoh dala dunia pendidikan, pengetahuan sebagian besar dosen bukan dari hasil membaca, tetapi dari hasil pengalaman intelektual, hasil mendengar dari sesama dosen, hasil mengikuti seminar dan lain sebagainya. Inilah salah satu penyebab tidak berkembangnya ilmu pengetahuan. Jika hal ini sudah menjadi persepsi dosen, keadaan ini benar-benar beresiko untuk masa depan keilmuan. 

Mindset masyarakat modern adalah science minded, sementara pemikiran agama adalah basicnya yang menjadi motivasi atau semangat hidupnya. Setiap manusia modern selalu merasa ketinggalan, gelisah, dan kebutuhannya terus menyesuaikan dengan perkembangan sains yang semakin cepat terutama bagi manusia yang basicnya bukan dari pemikir agama sebagai pembatas ciri manusia modern. Kemudian masyarakat yang normal tidak meninggalkan agama karena agama merupakan bagian dari ciri kehidupan manusia modern, seperti halnya sains sebagai ciri masyarakat modern. Jadi pada kehidupan manusia modern antara agama dan sains tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Akan tetapi tidak sebagai agama. Oleh karena itu,  dalam kehidupan manusia ada pemikiran agama dan pemikiran sains.
Comments


EmoticonEmoticon