Sunday, January 6, 2019

Teknik Kultur Jaringan dan Langkah Pembuatan Kultur Jaringan Tanaman Lengkap

 
Gambar kultur jaringan oleh Alineasains

Kultur jaringan tanaman adalah suatu teknik pengisolasian dan pemeliharaan sel atau potongan jaringan tanaman yang dipindahkan dari lingkungan alaminya, kemudian di tumbuhkan pada media buatan yang sesuai dan kondisinya (George dan Sherrington, 1984). Bagian-bagian tersebut kemudian memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali (Gunawan, 1987). Berikut ini tahap-tahap kegiatan kultur jaringan, adalah: 

1. Tahap Inisiasi 

Tahap inisiasi meruopakan tahap awal kultur jaringan bertujuan untuk mendapatkan eksplan (bagian tubuh tumbuhan) yang bebas mikroorganisme serta inisiasi pertumbuhan tanaman baru. Hasil pengamatan pada tahap inisiasi tunas bitti, menunjukkan eksplan yang menghasilkan tunas adalah yang berasal dari pucuk dan kotiledon. Eksplan pucuk lebih banyak menghasilkan tunas dibandikan kotiledon. 

2. Tahap Multiplikasi 

Pada tahap multiplikasi atau tahap perbanyakan, tunanas-tunas yang tumbuh dari hasil induksi diperbanyak dengan cara memotong setiap ruas dan menanamnya pada media perbanyakan. Media perbanyakan ini umumnya lebih banyak mengandung sitokini.

3. Tahap Perakaran  

Tujuan dari tahap perakaran adalah untuk pembentukan akar dan pembentukan plantlet yang mandiri serta pucuk tanaman yang cukup kuat hingga dapat bertahan hidup sampai saat dipindahkan dari lingkungan in-vitro ke lingkungan alamiahnya. Tunas-tunas hasil multiplikasi yang belum mempunyai akar dipindahkan ke media yang mengandung lebih banyak auksin. 

4. Tahap Aklimitasi  

Tahap akhir dari kultur jaringan tanaman adalah tahap Aklimitasi Aklimatisasi dapat didefinisikan sebagai proses penyesuaian suatu organisme untuk beradaptasi pada lingkungan yang baru. Dalam proses tahapan aklimatisasi ini sangat penting karena penentuaan apakah tanaman yang berasal dari in-vitro (di dalam wadah yang dioptimalkan) dapat beradaptasi atau tidak pada kondisi in-vivo (di luar wadah). 

Plantlet hasil kultur jaringan sering masih sulit untuk dipelihara sesuai dengan kondisi alamiahnya/lapangan, karena masih sangat peka sehingga diperlukan tahap aklimatisasi. Tanaman tersebut perlu dipersiapkan untuk masa transisi dari media agar ke media tanah sehingga mempunyai perakaran dan ketinggian yang lebih baik serta lebih kokoh. 

Aklimatisasi adalah suatu kegiatan yang memindahkan eksplan ke luar dari ruangan aseptik ke rumah kaca yang telah diatur. Pemindahan tanaman ini dilakukan secara hati-hati dan bertahap-tahap dengan memberikan sungkup. Sungkup berfungsi untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan tanaman ini sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara dari luar. Setelah bibit tanaman mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka sungkup dilepaskan. Setelah itu, pemeliharaan bibit dilakukan menggunakan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generative lainnya.

Referensi
Biondi, S., dkk. 1981. Requirements for a Tissue Culture Facility: Methode and Application in Agriculture. Journal.
Gamborg, D.L., dkk. 1981. Nutrition Media and Characteristic of Plant Cell and Tissue Culture Method and Application in Agriculture. Journal.
Comments


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)