Penjelasan Penyebab Tsunami dan Dampak Terjadinya Tsunami Dilengkapi Cerita Tsunami Hingga Menjadi Sejarah
Gambar Tsunami oleh alineasains
Fenomena
tsunami merupakan peristiwa alam yang sudah terjadi sejak zaman dahulu,
terutama di wilayah yang memiliki lautan yang banyak gunung berapinya. Salah
satu negara yang sering di landa tsunami ialah negeri Jepang tempat asal nama
tsunami sendiri. Sebuah istilah atau nama biasanya lahir dari sebuah pristiwa
atau kejadian. Sama halnya dengan istilah tsunami, yang berasal dari kata ombak
di pantai yang bergulung-gulung dahsyat itu sudah ada sejak zaman dahulu di
alami oleh negeri Jepang. Orang orang jepang sudah lama mengenal gelombang
pasang yang bergulung-gulung itu sebagai tsunami. Maka, ketika di tempat lain
terjadi peristiwa yang sama, mereka pun menyebutnya sebagai `tsunami`.
Tsunami
adalah gelombang yang tinggi bergulung-gulung dari tengah samudera luas menuju
arah pantai dan menimbulkan kerusan di aerah pantai. Tsunami berasal dari
bahasa jepang, asal kata tsu dan nami. Tsunami berarti pantai dan nami berarti
ombak, jadi arinya ombak pantai yang bergulung-gulung berderet-deret. Gelombang
ombak ditimbulkan mempunyai kecepatan 600 mil per jam (hampir 1.000 km per jam).
Biasanya tinggi gelombang dapat mencapai 6 sampai 14 meter, namun ada juga
tinggi paling besar sekitar 30 meter. Sungguh tinggi sekali semua bangunan
berubah menjadi air.
Terjadinya tsunami karena adanya gangguan impulsif terhadap air laut diakibatkan terjadinya perubahan bentuk dasar laut yang datang secara tiba-tiba. Hal ini terjadi karena tiga penyebab, diantaranya: letusan gunung api, gempa bumi, dan longsoran (land slide) yang terjadi di dasar laut. Gempa bumi merupakan penyebab utama terjadinya tsunami. Besar kecilnya gelombang tsunami ditentukan oleh karakteristik dari gempa bumi yang menyebabkannya. Bagian terbesar sumber gangguan yang menimbulkan tsunami dahsyat yaitu gempa bumi terjadi di dasar laut. Walaupun erupsi vulkanik bisa menimbulkan tsunami besar contohnya pada tahun 1883 letusan gunung Krakatau.
Gempa bumi
di dasar laut menimbulkan gangguan pada air laut menyebabkan
berubahnya dasar laut. Keindahan dasar laut rusak dan berubah ini umumnya disebabkan karena
adanya gempa bumi tektonik yang bisa menyebabkan gerakan tanah tegak lurus
dengan permukaan air laut atau permukaan bumi. Jika terjadi gerakan tanah secara horizontal dengan permukaan laut,
maka tidak akan terjadi tsunami. Ada pun gempa-gempa yang paling mungkin dapat
menimbulkan tsunami yaitu gempa bumi
yang terjadi di dasar laut, kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km, dengan magnitudo gempa bumi lebih besar 6,0 Skala Richter.
Gaya-gaya seperti ini biasanya
terjadi pada zona bukaan dan zona sesar.
Akibat yang
ditimbulkan dengan adanya gelombang tsunami memang sangat luar biasa. Akibat
yang dirasakan bisa di uraikan sebagai berikut:
- Kerusakan pada pola kehidupan normal
- Merugikan manusia, berupa kematian, kehilangan keluarga, kehilangan mata pencaharian, kehilangan tempat tinggal, luka-luka, kecatatan, trauma psikis,
- kesengsaraan maupun gangguan kesehatan seperti munculnya wabah kolera, malaria, tetanus, Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Hal ini juga menyebabkan munculnya sikap yang ppesimistis menghadapi masa depan, atau menyebabkan putus asa.
- Terjadinya kelumpuhan sistem pemerintahn, komunikasi, transportasi (kerusan jalan dan jembatan) dan berbagai pelayanan umum lainnya, terutama listrik, air bersih, bahan bakar minyak dan rusaknya jaringan.
- Rusaknya ekosistem laut
- Menimbulkan timbunan sampah.
Sekian
penjelasan penyebab dan dampak akibat tsunami. Semoga dapat menjadi pelajaran
bagi kita dalam mencegah terjadinya tsunami, dan yang membaca artikel ini dapat
bermanfaat dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari agar siap siaga
dalam menghadapi tsunami. Dan jangan lupa berdoa kepada Tuhan supaya hidup kita
berkah dan aman.