Monday, January 7, 2019

Mengenal Fungsi Hutan Mangrove Berperan Penting dalam Kehidupan Pantai


Gambar hutan mangrove oleh Alineasains

Ekosistem adalah hubungan saling mempengaruhi mahluk hidup lingkungan tempat hidupnya. Dalam suatu ekosistem, mahluk hidup disebut sebagai komponen biotik, sedangkan lingkungan yang bukan mahluk hidup disebut kompoen abiotik. Berbagai jenis hewan dan tumbuhan terdapat di pantai. Hewan dan tumbuhan itu merupakan komponen biotik yang saling mempengaruhi dengan komponen abiotiknya, hubungan yang saling mempengaruhi itu kemudian membentuk ekosistem pantai. 

Kawasan hutan mengrove adalah salah satu kawasan yang unik. Hutan mangrove biasa terdapat di muara sungai atau kawaasan yang disebut estuary. Hutan mangrove berperan dalam perlindungan ekosistem pesisir dan pantai. Mangrove merupakan nama untuk sejumlah jenis tumbuhan (spesies) hutan yang tumbuh di perairan pantai, muara sungai, dan sungai yang dipengaruhi oleh perairan laut. Tumbuhan yang mampu hidup di hutan mangrove sangat khas, artinya hanya tumbuh dikawasan tersebut. Tumbuhan yang mampu hidup adalah tumbuhan yang mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan air yang memiliki kadar garam (air asin), contohnya pohon bakau, nipah, dll. Hutan mengrove hanya terdapat pada kawasan tropis dan subtropis. 

Beberapa fungsi hutan mangrove antara lain sebagai berikut:  

  1. Fungsi fisik: menjaga garis pantai agar ttetap stabil, melindungi pantai dan tebing sungai, serta mengolah bahan limbah. 
  2. Fungsi biologis: sebagai tempat pemijahan ikan, udang dan kerang-kerang, tempat bersarang burung-burung besar, dan habitat bagi banyak jenis hewan dan tumbuhan. 
  3. Fungsi ekonomis: yaitu untuk pengembangan tambak, pembuatan garam, rekreasi, dan penghasil kayu.

Hutan mangrove harus dijaga kelestariannya. Jika tidak maka akan timbul banyak banyak pengaruh negatif, diantaranya berubahnya keadaan tanah pantai, tungkat abrasi pantai yang tinggi, perubahan ekosistem pantai, hilangnya tempat berkembang biak hewan dan tumbuhan laut, serta hilangnya habitat burung amfibi, dan mamalia. 

Selain pemanfaatan hutan mangrove yang tidak terkendali, masalah ekosistem pantai dan pesisir adalah perubahan garis pantai yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam. Perubahan garis pantai tersebut disebabkan oleh abrasi, yaitu pengikisan pantai oleh gelombang laut. Akibat dari abrasi ini adalah sejumlah bangunan dan prasarana lain yang terdapat di pinggir pantai akan terendam air laut, bahkan mungkin saja roboh. Adanya terrumbu karang di pinggiran pantai akan sangat bermanfaat untuk memperkecil laju dan hantaman gelombang laut.


Referensi:
Ambarjaya, B.S. 2008. Mengenal Laut. Bandung: Putra Setia.
Comments


EmoticonEmoticon