Rabu, 02 Januari 2019

3 Manfaat Fosil Sebagai Bahan Bakar Sampai Minyak bagi Kehidupan Sekitar


Gambar bahan bakar oleh Alineasains


Fosil adalah sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang telah mati.bangkai mereka terkubur dibawah sedimen selama  jutaan  tahun dan perlahan berubah menjadi fosil. Adapun Manfaat fosil bagi kehidupan adalah:

1. Bahan Bakar Fosil

Sebagian besar energi yang digunakan saat ini berasal dari bahan bakar fosil, termasuk batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Bahan bakar fosil juga digunakan dalam pembuatan bahan sintetik, seperti plastik dan nilon. Bahan bakar ini terbentuk selama jutaan tahun dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan. Saat kita mengambilnya, kita tidak bias menggantinya.

2. Dari tumbuhan menjadi batu bara

Saat membakar batu bara, kita melepaskan energ yang terperangkap selama 300 juta tahun. Awalnya, energi ini diserap oleh tumbuhan rawa selama fotosintetis ( proses pada tumbuhan yang menggunakan cahaya matahari untuk mengubah karbondioksida dan air menjadi makanan). Setelah mati, tumbuhan terurai dan mengalami beberapa tahap perubahan. Pada tahap awal, bakteri melapukan tumbuhan hingga membentuk gambut, benda coklat gelap yang halus dan berserat. Gambut lalu terkubur dan tertekan oleh sedimen dan tumbuhan mati di atasnya. Perlahan gambut berubah menjadi lignit, lalu bituminus dan jika suhu serta tekanannya cukup tinggi, ia akan berubah menjadi batu bara antrasit.

3. Dari plankton menjadi minyak mentah dan gas

Tumbuhan dan hewan mikroskopik, disebut plankton, hidup di dekat permukaan laut. Ketika mati, mereka tenggelam ke dasar laut lalu terkubur oleh lempung dan lumpur. Setelah jutaan tahun, sedimen ini berubah menjadi batuan. Saat batuan di atasnya bertambah, tekanan dan suhu juga berubah. Hal ini oerlahan mengubah materi organic menjadi minyak mentah dan gas yang memasuki pori dan retakan pada batuan. Akhirnya, minyak dan gas mencapai lapisan batuan penutup, yang memerangkapnya dalam batuan sedimen. Di sinilah terbentuk reservoir atau cadangan minyak. Menyuling minyak saat minyak mentah dipanaskan, zat di dalamnya yang disebut hidrokarbon (senyawa yang tersusun atas atom  hydrogen dan karbon) berubah menjadi berbagai gas. Gas mengembun menjadi zat cair pada suhu yang berbeda. Dengan cara ini, minyak dipisahkan menjadi beberapa bagian atau fraksi. Proses pemisahan ini, disebut distilasi fraksional, dilakukan dalam kolom fraksional. Minyak mentah disuling untuk membuat bahan bakar mobil dan pesawat terbang, pelumas, aspal untuk membuat jalan, serta zat kimia yang disebut petrokimia. Zat ini digunakan untuk membuat berbagai produk, termasuk plastik, tekstil, pupuk, detergen, dan cat.

Referensi:
Hynes, M. 2006. Batuan dan Fosil. Jakarta: Erlangga.
Comments


EmoticonEmoticon